18 Februari 2013

HUKUM MERAYAKAN VALENTINE'S DAY !!



           Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Shalawat dan Salaam semoga selalu tercurah kepada Junjungan dan Panutan kita Rasullullah SAW, Keluarga dan Sahabatnya.
Berikut artikel tentang Valentine, semoga bermanfaat. Valentine's Day adalah salah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut memperingatinya, terutama kalangan remaja dan pemuda. Padahal Valentine - menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi - adalah nama pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu kiranya perlu dijelaskan kepada kaum muslimin mengenai hukum merayakan hari Valentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, " Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut " (HR. At-Tirmidzi) .
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, " Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “. Mengapa ? karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah subhanahu wata'ala. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah subhanahu wata'ala dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan, " Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh ”, karena alasan berikut :
~Pertama : Ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
~Kedua : Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-. Contoh kasus : ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya. Saudaraku!! Ini adalah suatu kelalaian, mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata'ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya. Di dalam ayat lainnya, artinya, " Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
Jadi, kesimpulan dari hukum Perayaan Valentine adalah sebagai berikut :

1. Seorang muslim dilarang untuk meniru-niru kebiasan orang-orang di luar Islam, apalagi jika yang ditiru adalah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan mereka.
2. Bahwa mengucapkan selamat terhadap acara kekufuran adalah lebih besar dosanya dari pada mengucapkan selamat kepada kemaksiatan seperti meminum minuman keras dan sebagainya.
3. Haram hukumnya umat Islam ikut merayakan Hari Raya orang-orang di luar Islam.
4. Valentine's Day adalah Hari Raya di luar Islam untuk memperingati pendeta St. Valentin yang dihukum mati karena menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu tidak boleh ummat Islam memperingati hari Valentine's tersebut.

Saudaraku, kaum muslimin/muslimat yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.

Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin Hadanallahu wa iyyakum ajma'in. Wallahu 'alam Bisshowab.

Waassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar